Bina Antarbudaya yang juga dikenal sebagai mitra utama AFS Intercultural Programs di Indonesia, merupakan organisasi berbasis relawan, dimana servis dan dukungan yang diberikan ke organisasi utamanya berasal dari relawan dengan dukungan staf profesional. Relawan Bina Antarbudaya mengkontribusikan waktu, tenaga dan pengetahuan yang dimiliki, karena mereka percaya akan misi organisasi. Keterlibatan mereka secara personal dalam mendukung program organisasi sangat membantu berjalannya proses pertukaran dan pembelajaran antarbudaya.
Usaha untuk menciptakan calon pemimpin masa depan sangat bergantung pada dukungan relawan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Lebih dari 3000 orang relawan yang tersebar di 59 negara mitra AFS (termasuk Bina Antarbudaya) memberikan dukungannya terhadap organisasi. Mereka berasal dari beragam latar belakang gender, pekerjaan, dan usia. Melalui Bina Antarbudaya, relawan dapat berinteraksi dengan individual lain dari beragam latar belakang budaya. Kondisi ini memungkinkan kedua belah pihak untuk memperluas jaringan; menambah keterampilan dan pengetahuan dalam hal pembelajaran antarbudaya, komunikasi, kepemimpinan; mengembangkan potensi diri khususnya, dan juga orang lain. Tidak hanya itu saja, dengan menjadi relawan Bina Antarbudaya, terbuka kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif sebagai agen perubahan di komunitas, baik di level lokal (chapter), nasional, maupun internasional. Bina Antarbudaya akan melakukan seleksi, memberikan pelatihan, dan juga menyediakan dukungan bagi relawan dalam menjalankan tugasnya.
Demi memastikan keamanan siswa AFS, seluruh Volunteer harus terdaftar dalam database kami. Daftarkan diri Anda melalui tautan www.afsglobal.org/VolunteerRegistration/. Setelah mendaftar, Anda akan mendapatkan email konfirmasi. Tim kami akan mengontak Anda dengan instruksi selanjutnya.
Setelah Anda terdaftar dan dikontak oleh tim kami, Anda akan ditempatkan di Chapter terdekat dari domisili Anda. Anda kemudian akan mendapatkan Training sebagai salah satu bentuk induction.
Tim kami akan mengontak Anda dengan instruksi selanjutnya dan menjelaskan mengenai tugas dan peran yang ada di AFS, sesuai dengan minat Anda dan kebutuhan kami.
Your journey has started!
Setelah mendapatkan training, Anda akan tergabung ke dalam jejaring Volunteer AFS di Indonesia dan terlibat dalam berbagai kegiatan bersama dengan Volunteer lainnya yang berdedikasi.
Program yang sukses tidak dapat dilakukan tanpa bantuan dan keterlibatan volunteer kami yang tulus. Mereka termasuk anak-anak muda, orang dewasa, pria, wanita, para pendidik, pelajar, mahasiswa, dan tenaga-tenaga ahli.
“Belum pernah dalam hidup saya sebelumnya, saya dicemplungkan pada situasi yang benar- benar memaksa saya berusaha mencari segala sesuatu sendirian. Broadalbin-Perth menjadi tempat bagi saya untuk belajar berani, tahan banting, dan tidak malu-malu untuk mengenal orang—sesuatu yang kemudian menjadi bekal saya untuk menjadi seorang jurnalis, meyakinkan orang atas apa yang kita anggap penting, dan kemampuan membangun jejaring.”
“Pengalaman menjadi siswi AFS Italia menyadarkan saya bahwa dalam mengenal budaya kita harus siap untuk menerima dan menghadapi perbedaan yang ada. Bukan mencari mana yang benar atau salah, tetapi memahami dan menghargai perbedaan. Pengalaman ini sungguh membuka mata saya untuk lebih toleran terhadap perbedaan budaya, agama dan cara pandang. Momen ini membuat saya bertekad untuk banyak berkarya membangun jembatan antar berbagai perbedaan budaya yang ada di dunia, mewujudkan mimpi saya yang kedua.”
“Jalan hidup saya berubah setelah saya masuk ke program AFS khususnya berkat keluarga Amerika saya. Saya tidak bisa pungkiri bahwa saudara-saudara, ibu, dan ayah saya mempengaruhi karier saya setelahnya. Setelah AFS, saya melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin pada tahun 1962 dengan impian menjadi seorang pebisnis. Saya yakin tidak akan menjadi seperti ini jika tidak memiliki ayah yang selalu memberikan inspirasi, ibu yang menyayangi saya hingga rela melakukan apa saja, dan saudara saya yang mengajarkan untuk berani dan nekat dalam segala hal. Dari mereka juga saya belajar bahwa segala sesuatu membutuhkan pengorbanan.Kita harus punya keberanian untuk memindahkan gunung ke seberang lautan.”
